Perlukah membiarkan yg tersayang membawa hidupnya seperti yang diinginkan sedangkan kita terasa akan kehilangannya..perlukah kita melepaskan yg tersayang mengabaikan segala janji2 manisnya suatu ketika dulu..jawapan penulis YA..sebab musababnya:
- jika terus bersama tanpa rasa syg darinya, belum tentu BAHAGIA..
- kerna ikatan dgn sidia tidak lebih dari sepasang kekasih & bknnya suami isteri..
- dia memiliki hak sepenuhnya terhadap siapa yg dia inginkan dlm hdpnya..
- kerna janji itu adlh janjinya, biar Allah yg tentukan kemungkiran janjinya itu..
- cinta itu x lahir dr keikhlasan hati, bukan paksaan atau bkn dgn pngaruh mana2 pihak..
- selagi anda dipihak yg benar, jgn risau,anda akn sentiasa dilindungi..
- manusia dijadikan berpasang-pasangan, mungkin dia bkn untukmu..
jadi, kenapa perlu merayu2 dan merintih atas perpisahan yang dia inginkan..sedangkan jika ianya diteruskan, akn mendatangkan risiko yang berlarutan dan berpanjangan..INGAT, kuburkan janji2 manisnya bersama kuburnya bila dia terkubur..itu bukan tugas kita untuk menentukan..cuma, jgnlah menabur janji begitu mudah, kerana JANJI ITU ADALAH AMANAH dan se'simple' mana pun janji itu, ia adalah JANJI yang perlu ditunaikan..janji itu telah menyebabkan sebelah pihak teraniaya..maka, dgn janji juga berlakunya penganiayaan..selamat beramal..slm
no 5: pembetulan."cinta itu lahir dr keikhlasan hati"..
ReplyDelete